Rabu, 30 November 2011
JAKARTA, KOMPAS.com- Kasus
penyakit kanker payudara di Indonesia merenggut kematian hingga 3.000
orang per tahun. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta mengembangkan riset madu super propolis untuk bahan baku
obat kanker payudara tersebut.
"Saat ini, satu ampul obat kanker sangat mahal sampai jutaan rupiah. Itu karena bahan baku obatnya masih harus diimpor," kata peneliti pada Jurusan Farmakologi Fakultas Kedokteran UGM Iwan Dwiprahasto, Selasa (30/11/2011) dalam Forum Riset Industri Indonesia ke-3 2011 di Jakarta.
Dari hasil riset tersebut, menurut Iwan, madu super propolis sudah menjadi bahan baku obat imunomodulator terstandar untuk penyakit kanker payudara. Industri farmasi belum memanfaatkan hasil riset ini, karena masih menggantungkan pada bahan baku obat impor yang kini mencapai komposisi 96 persen di Indonesia.
"Madu super propolis sebagai imunomodulator terstandar menjadi bahan baku obat kanker payudara yang bisa menurunkan harga," kata Iwan.
Sumber: http://health.kompas.com/read/2011/11/30/1306152/ugm.kembangkan.riset.madu.super.propolis
"Saat ini, satu ampul obat kanker sangat mahal sampai jutaan rupiah. Itu karena bahan baku obatnya masih harus diimpor," kata peneliti pada Jurusan Farmakologi Fakultas Kedokteran UGM Iwan Dwiprahasto, Selasa (30/11/2011) dalam Forum Riset Industri Indonesia ke-3 2011 di Jakarta.
Dari hasil riset tersebut, menurut Iwan, madu super propolis sudah menjadi bahan baku obat imunomodulator terstandar untuk penyakit kanker payudara. Industri farmasi belum memanfaatkan hasil riset ini, karena masih menggantungkan pada bahan baku obat impor yang kini mencapai komposisi 96 persen di Indonesia.
"Madu super propolis sebagai imunomodulator terstandar menjadi bahan baku obat kanker payudara yang bisa menurunkan harga," kata Iwan.
Sumber: http://health.kompas.com/read/2011/11/30/1306152/ugm.kembangkan.riset.madu.super.propolis